Rabu, 08 Februari 2012

Life is Like a Cup of Coffe



Sekelompok alumni yang sudah sangat mapan dalam hal karir pekerjaan, memutuskan untuk berkunjung ke rumah dosen dari universitas mereka dulu. Perbincangan di antara mereka di awali dengan menceritakan kabar masing-masing, pengalaman menyenangkan semasa kuliah. Tetapi perlahan-lahan, topik pembicaraan mereka mulai mengarah pada keluhan-keluhan mereka akan stress pekerjaan dan hidup mereka.
Sementara para mahasiswanya sedang berdiskusi tentang keluhan-keluhan hidup, sang dosen menawarkan para tamunya ini kopi. Setelah semua tamunya setuju dengan tawarannya, sang dosen ini pergi ke dapur dan segera kembali ke ruang tamu dengan satu teko besar kopi dan beberapa macam cangkir. Cangkir ini ada yang terbuat dari plastik, porselin keramik, kaca, kristal, kayu, logam, dll. Beberapa dari cangkir tersebut terlihat murah, beberapa terlihat mahal, beberapa terlihat sederhana dan polos, beberapa terlihat sangat cantik dan anggun.
Sang dosen mengatakan kepada para tamunya untuk tanpa sungkan-sungkan melayani diri mereka sendiri. Lalu para alumni ini mulai satu per satu memilih dan mengambil cangkir, kemudian menuangkan kopi ke dalamnya. Setelah semua telah memilih cangkir dan menuangkan kopi ke dalamnya, sang dosen berkata :
Kalian lihat, tanpa kalian sadari semua cangkir-cangkir yang mahal, yang cantik, telah kalian pilih semua. Yang tersisa hanyalah cangkir-cangkir yang polos, sederhana dan murah. Memang wajar ketika kalian menginginkan yang terbaik untuk hidup kalian, tapi itu adalah sumber utama dari semua masalah dan stress kalian. Yakinlah bahwa cangkir tersebut tidak menambahkan apapun terhadap kualitas rasa kopi yang kalian minum. Pada banyak kasus, ini hanya membuat terlihat mahal, bahkan pada beberapa kasus malah terkadang menyembunyikan kualitas kopi yang kita minum. Yang kalian inginkan adalah kopi, bukan cangkir. Tetapi kalian secara sadar memilih dan mengambil cangkir terbaik, lalu kalian mulai melirik cangkir milik orang lain untuk melihat siapa yang memiliki cangkir terbaik.
Sekarang coba pikirkan hal ini baik-baik, hidup adalah kopi. Pekerjaan, uang, jabatan dan kedudukan dalam masyarakat adalah cangkir. Semua itu hanyalah alat untuk menampung HIDUP, bukan hidup itu sendiri. Tipe cangkir yang kita miliki tidak dapat menggambarkan atau mengubah kualitas hidup yang kita jalani. Terkadang apabila hanya terkonsentrasi pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi tersebut. NIKMATILAH KOPINYA, BUKAN CANGKIRNYA!
Orang yang paling bahagia bukan  orang yang memiliki segala yang terbaik, mereka hanya melakukan yang terbaik untuk segalanya. Hidup Sederhana, Bicara dengan ramah, Peduli dengan tulus, Mencintai dengan dermawan.”
Semoga teman-teman semua dapat membuat dan memiliki kopi dengan kualitas terbaik, terlepas dari cangkir apa yang teman-teman miliki saat ini http://www.emocutez.com

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

thank you for your comment :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...